Biarkan Masa Depan Datang Sendiri
-- ahir-ahir ini gw selalu takut, takut sama sps gw, takut proposal gw ga slese, takut ga sempet penelitian, takut ujian skripsi, takut ga dapet kerjaan, semua rasa takut campur jadi satu...
akibatnya gw selalu males2an.. mo mulai ngetik skripsi males... krn gw takut ga bisa ngerjain..
padahal mah blom dikerjain..gw selalu menakutkan hari yang akan datang.. entah bakal jadi apa hidup gw nanti..
gw takut..
tapi suatu hari gw baca La Tahzan -jangan bersedih- dan menemukan paragraf ini:
Biarkan Masa Depan Datang Sendiri -la tahzan hal.8-
{Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar
disegerakan (datang)nya.}
(QS. An-Nahl: 1)
Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi! Apakah Anda
mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik
buah-buahan sebelum masak? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata
dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna.
Jika demikian, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok,
mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya,
memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan
bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya? Bukankah kita juga tidak
tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari
esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan?
Dalam syariat, memberi kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan
masa depan dan membuka-buka alam gaib, dan kemudian terhanyut dalam
kecemasan-kecemasan yang baru di duga darinya, adalah sesuatu yang tidak
dibenarkan. Pasalnya, hal itu termasuk thulul amal (angan-angan yang terlalu
jauh). Secara nalar, tindakan itu pun tak masuk akal, karena sama halnya
dengan berusaha perang melawan bayang-bayang. Namun ironis, kebanyakan
manusia di dunia ini justru banyak yang termakan oleh ramalan-ramalan
tentang kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit dan krmjekonomi yang
kabarnya akan menimpa mereka. Padahal, semua itu hanyalah bagian dari
kurikulum yang diajarkan di "sekolah-sekolah setan".
{Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh
kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan
daripada-Nya dan karunia.}
(QS. Al-Baqarah: 268)
--ooh ternyata gitu tooh.. barangkali gw kbanyakan ngelamun jadi pikirannya kmana-mana..
mikirin ini itu padahal belom tentu terjadi.. jadi intinya gw harus menyibukkan diri hari ini...
mudah-mudahan gw ga takut lagi..
hix..
Labels: yaegi